Minggu, 01 Februari 2015

Artikel 7 Kota Di Turki Yang Menarik Untuk Dikunjungi

Selçuk

Bagi penyuka sejarah Yunani dan Romawi kuno, datanglah ke kota Selçuk di Izmir untuk mengunjungi Ephesus Archeological Site. Situs peninggalan peradaban Yunani dan Romawi ini memiliki beberapa objek yang terkenal seperti Kuil ArtemisLibrary of Celcius (saking ikoniknya, kamu wajib foto di depan sini!), Terrace House, dan The Great Theater. Yang disebutkan terakhir adalah sebuah teater raksasa yang dapat menampung hingga 25.000 penonton.
Keistimewaan teater yang sempat berfungsi sebagai panggung drama dan arena gladiator ini adalah sistem akustiknya. Saat saya mendaki ke bagian paling atas yang lokasinya cukup jauh dari pusat teater, terlihat beberapa turis yang mencoba bernyanyi di panggung, dan herannya suara mereka masih jelas terdengar di tempat saya duduk! Yang hobi menyanyi, sempatkan menjajal suara di atas panggung teater dan rasakan sensasi menjadi seorang penyanyi opera di zaman Romawi.
Library of Celcius di Ephesus Archeological Site, Selçuk. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Library of Celcius di Ephesus Archeological Site, Selçuk. (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Pamukkale

Cotton Castle atau kastil kapas, merupakan sebutan yang cocok untuk hamparan luas berwarna putih seperti kapas—dan sekilas mirip salju—yang berada di Kota Pamukkale. Lepaskan alas kaki dan biarkan telapak kakimu merasakan uniknya permukaan “salju” yang terasa padat dengan tekstur bergerigi, yang ternyata adalah mineral kalsium berwarna putih yang telah mengeras. Di sini kamu dapat pula mencoba berendam di kolam-kolam mata air panas berbentuk terasering yang tercipta secara alami dari mineral tersebut.
Begitu tiba di atas, kenakan kembali sepatumu dan lanjutkan perjalanan hingga ke puncak bukit. Pemandangan putih tadi secara perlahan berubah menjadi perbukitan dengan rumput dan bebatuan yang menghampar, seperti padang rumput di dataran Inggris. Dari sini, mulailah mengeksplorasi area Hierapolis yang terkenal dengan kolam renang kesehatannya—lengkap dengan reruntuhan bangunan Romawi di dasar kolam—dan teater Romawi di atas bukit. Walaupun teater Hierapolis ini tidak sebesar yang ada di Ephesus, namun pemandangannya spektakuler!
Cotton Castle! *Err.. Semangat banget motonya Mas, sampe nungging gitu. #salahfokus (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Cotton Castle! *Err.. Semangat banget motonya Mas, sampai nungging begitu. #salahfokus (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Konya

Alasan utama mengunjungi Konya, kota yang termasuk paling religius konservatif di Turki, adalah untuk mendatangi Mevlana Museum yang merupakan tempat makam Jalaluddin Rumi (1207-1273). Oleh pengikutnya, ia dikenal sebagai seorang Mevlana (atau Rumi), penyair Muslim, dan salah satu pemikir rohani dan guru sepanjang waktu. Rumi adalah tokoh yang menginspirasi terciptanya Whirling Dervishes, tarian sufi yang juga lazim dikenal sebagai ritual sema. Gerakan berputar Whirling Dervishes yang diiringi dzikir adalah ritual ibadah yang bercerita tentang pendakian rohani manusia menuju kesempurnaan. Tarian sufi ini meskipun tidak dimaksudkan sebagai hiburan, namun telah menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di Turki.
Bagi pemerhati arsitektur, di kota ini kamu dapat menikmati arsitektur Seljuk yang terkenal dengan bentuk bangunan yang sederhana namun tampak elegan serta memiliki detail dekorasi yang rumit di permukaan pintunya. Apabila menyukai wisata religi dan kota, sempatkan mampir di kota ini sebelum mencapai Goreme, karena beberapa jam saja sudah lebih dari cukup untuk mengeksplorasi kota kecil ini.
Makam Rumi yang merupakan bagian dari Mevlana Museum rutin dikunjungi para peziarah. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Makam Rumi yang merupakan bagian dari Mevlana Museum rutin dikunjungi para peziarah. (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Göreme, Cappadocia

Salah satu tujuan utama wisatawan ke Turki adalah kota Göreme di Cappadocia. Pemandangannya bagaikan di negeri dongeng. Kontur tanah dan formasi bebatuannya di tempat ini unik, menyerupai permukaan bulan. Di kota ini kamu dapat mencoba merasakan sensasi menginap di cave house atau rumah gua, yang dibuat dengan cara membobok bebatuan menjadi sebuah hunian.
Apabila ingin melihat seluruh keindahan alam Cappadocia dari atas, cobalah terbang dengan Hot Air Balloon yang tarifnya berkisar antara 90-250 Euro (Rp 1.200.000 – Rp 3.300.000) untuk terbang selama 1-1,5 jam. Tidak memiliki anggaran sebesar itu? Jangan khawatir, kamu dapat mengeksplorasi kota kecil ini dengan menyewa skuter selama 6 jam dengan tarif sekitar 40-45 Lira (Rp 210.000 – Rp Rp 235.000).
Tidak punya banyak waktu untuk mengeksplorasi seluruh kota? Kunjungi saja Göreme Open-Air Museum, dan nikmati keindahan Cappadocia dalam waktu singkat. Sambangi juga gereja-gereja di dalam gua yang terkenal akan lukisan-lukisan religi cantik di dalamnya. Jangan lupa pula untuk menjelajahi underground cities yang akan membuatmu merasa berada di dalam sebuah spons besar di bawah tanah.
Hot Air Ballooning di Göreme, Cappadocia. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Hot Air Ballooning di Göreme, Cappadocia. (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Safranbolu

Safranbolu adalah sebuah kota tua berciri khas Kekaisaran Ottoman yang bertahan hingga detik ini. Gaya arsitektur bangunan dan jalan di lingkungannya tercipta berdasarkan standar arsitektur perkotaan dalam periode kekaisaran tersebut. Tipikal bangunan berangka kayu dan dinding bercat putih, dan dengan kontur tanah yang berbukit-bukit. Kehadiran gang-gang kecil bernuansa Eropa masa lampau semakin menambah daya tarik kota ini untuk dieksplorasi. Saking terawatnya, kota kecil yang cantik ini mendapatkan status UNESCO World Heritage Site pada tahun 1994.
Sebagai penghasil saffron yang dapat dibilang terbaik di dunia, Safranbolu mendapatkan namanya dari kata “Saffron-polis” atau Kota Saffron. Kita dapat menikmati pemandangan seluruh kota dari atas bukit dengan mengunjungi Historical Museum of Safranbolu yang berwarna kuning terang, ataupun mengunjungi Hidirlik Hill. Dua tempat ini saling berseberangan di puncak bukit dan dipisahkan oleh lembah. Kamu juga dapat mencoba Hamam, pemandian a la Turki, di Tarihi Cinci Hamam (Historical Cinci Bath) yang terletak di pusat kota. Jangan lupa menyesap teh atau kopi Turki dan mencicipi baklava serta lokum yang berbahan dasar saffron di kafe kecil Safrantat atauImren Lokumlari, sambil menikmati kesibukan kota yang hanya bertahan hingga maghrib.
Safranbolu, kota tua dengan dengan arsitektur yang khas era Ottoman. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Safranbolu, kota tua dengan dengan arsitektur yang khas era Ottoman. (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Edirne

Daya tarik utama Kota Edirne yang berbatasan persis dengan negara Yunani dan Bulgaria ini adalah Selimiye Mosque, masjid yang juga menyandang status UNESCO World Heritage. Masjid ini dirancang dan dibangun oleh arsitek Mimar Sinan pada usianya yang ke-80, yang dengan bangga ia sebut sebagai “karya terbesar saya”. Ya, masjid ini terhitung sebagai karya besar arsitektural, tak hanya pada sejarah Ottoman sebagai arsitektur Islam, namun juga dalam skala dunia.
Eksterior Masjid Selimiye memang terlihat megah, seolah membanggakan kekayaan dan kekuasaan Kekaisaran Ottoman saat itu. Begitu masuk ke dalam masjid, detail dekorasi yang luar biasa simetrikal terlihat menghias interior masjid dan berkesan begitu polos dan bersih, seolah menjadi pengingat bahwa manusia harus tetap rendah hati di bawah kebesaran Sang Pencipta. Edirne dapat dicapai melalui Istanbul dengan menggunakan bus selama 2,5 jam perjalanan.
Selimiye Mosque, masjid persegi dengan kubah besar tunggal dan empat menara ramping, mendominasi cakrawala Kota Edirne. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Selimiye Mosque, masjid persegi dengan kubah besar tunggal dan empat menara ramping, mendominasi cakrawala Kota Edirne. (FOTO: Herajeng Gustiayu)

Istanbul

Istanbul! Kota terbesar di Turki yang pernah menjadi ibukota negara (sekarang Ankara) ini terkenal dengan keragaman objek wisata sejarah dan budaya. Jelajahi Istanbul dari area historis Sultanahmet yang populer dengan arsitekturnya yang mengagumkan, mulai dari Topkapi Palace yang dahulunya merupakan istana Kaisar Ottoman selama 400 tahun, Blue Mosque (atau Sultan Ahmed Mosque) yang terkenal dengan dekorasi cantik ubin-ubin biru pada bagian interiornya, Grand Bazaar yang merupakan salah satu pasar tertutup terbesar dan tertua di dunia, hingga Aya Sophia, sebuah gereja yang sempat beralih fungsi menjadi masjid dan kini dijadikan museum.
Amati dan resapi suasana mistis yang tercipta dari tarian sufi Whirling Dervishes di Sirkeci Train Station, lalu arungi Selat Bosphorus yang memisahkan benua Asia dan Eropa dengan cruiseataupun ferry untuk menikmati panorama kota Istanbul dari sudut pandang tengah laut.
Suasana sore hari di depan Blue Mosque, masjid yang terkenal karena dekorasi ubin-ubin biru di dinding interiornya. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Suasana sore hari di depan Blue Mosque, masjid yang terkenal karena dekorasi ubin-ubin biru di dinding interiornya. (FOTO: Herajeng Gustiayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar